Sudah beberapa hari semester baru perkuliahan di tahun ajaran yang baru dimulai. Rasanya seperti teringat dengan masa-masa awal menjadi mahasiswa dulu. Lugu, penuh kepolosan, dan miskin informasi, serta tidak begitu paham dengan apa yang akan dilakukan setelah proses registrasi selesai hingga akhirnya sampai pada penghujung OSPEK yang sekaligus menjadi penegas bahwa era baru sebagai mahasiswa dimulai.
Tulisan ini dikhususkan untuk para mahasiswa baru dan akan sedikit mengulas betapa seorang mahasiswa baru itu harus segera menemukan habitatnya. Dalam artian dia harus sesegera mungkin menentukan rencana jangka panjang dan pendeknya untuk menghadapi era baru dalam hidupnya. Hadirnya komunitas keorganisasian yang tepat akan sangat membantu hal tersebut sehingga seorang mahasiswa akan segera memulai start-nya dalam jalurnya sebagai generai penerus bangsa.
Awal semester ini pasti kita tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa akan terjadi perubahan pada status kita dari seorang siswa menjadi mahasiswa. Kita juga tak pernah menyangka sebelumnya bahwa mulai detik ini kita telah menjadi bagian dari kampus pilihan kita. Sebuah kampus yang kita yakini benar-benar merupakan kawah candradimuka bagi mereka yang memang ingin berilmu dan menjadi sosok manusia solutif terhadap setiap permasalahan bangsa.
Status mahasiswa ini pastinya akan menumbuhkan sebuah kebanggaan tersendiri bagi orang tua kita, keluarga kita, dan tentunya kita sendiri. Namun tahukah rekan-rekan mahasiswa baru sekalian bahwa dunia perkuliahan menawarkan sesuatu yang jauh berbeda ketimbang masa-masa sekolah dulu. Kalau ada yang bilang bahwa SMA adalah masa-masa terindah ketika remaja maka dunia perkuliahan adalah masa-masa yang akan sangat menentukan masa depan rekan-rekan semua apakah masa depan yang indah ataukah masa depan yang suram. Semasa SMA dulu semua informasi mengenai akademik atau sejenisnya akan sangat mudah didapat, namun pada saat kuliah semua akses informasi harus rekan-rekan cari sendiri dan kalau sampai terlambat bisa jadi rugi sendiri. Selain itu, kalau dulu guru kita itu sangat aktif mengajarkan pelajaran pada kita di kuliahan dosen hanya berperan sebagai fasilitator dari mata kuliah yang diajarkan dan mahasiswa harus mengeksplorasi sendiri stimulan yang diberikan oleh dosen tersebut. Dengan keadaan yang seperti ini praktis seorang mahasiswa haruslah memiliki sikap kemandirian dan berimprovisasi dengan benar agar semua proses belajar di bangku kuliah dapat berjalan dengan lancar sehingga masa depan yang indah pun pada akhirnya bisa diraih.
Menjadi Aktivis Mahasiswa Berprestasi
Dunia perkuliahan adalah masa-masa yang akan sangat menentukan masa depan kita. Semua hal di masa depan akan ditentukan di sini dengan segala macam dinamika yang terjadi entah itu konflik atau lainnya serta konsekuensi yang muncul setelahnya. Semua orang pastilah memiliki angan-angan indah tentang masa depan dan alangkah indahnya lagi kalau untuk mencapai masa depan itu dicapai dengan prestasi-prestasi gemilang dan mampu mendedikasikan ilmunya untuk nusa, bangsa, dan agama. Sehingga untuk mencapai semua prestasi itu sudah menjadi suatu keharusan untuk memulainya dari detik yang paling awal ketika pertama kali menjadi seorang mahasiswa.
Pencapaian prestasi yang gemilang itu tentunya membutuhkan sebuah proses panjang dan tidak instan dimana proses itu akan berjalan secara bertahap dimulai dari hal yang paling kecil sampai dengan hal yang paling spektakuler. Ketika kita dihadapkan dengan suatu permasalahan maka sesungguhnya saat itulah sebenarnya kita akan memulai untuk berproses dan belajar bagaimana mengidentifikasi suatu permasalahan serta menemukan solusi yang tepat, efektif dan efisien. Untuk dapat mengidentifikasi suatu permasalahan dengan tepat dibutuhkan sebuah wawasan yang luas dan pengalaman empiris yang cukup sehingga masalah yang terjadi akan dikaji dari aspek historisnya terlebih dahulu baru kemudian dianalogikan dengan permasalahan yang lain dengan kecenderungan model yang sama. Setelah identifikasi selesai tahap selanjutnya adalah merumuskan solusi untuk menjawab dan mengakomodir hasil identifikasi yang telah dilakukan sebelumnya. Proses inilah yang kemudian menjadikan mahasiswa atau siapapun yang menerapkannya sebagai seorang aktifis, yaitu sesosok karakter yang mampu menjadikan dirinya sebagai insan yang solutor terhadap berbagai macam problema dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Seorang mahasiswa yang mendedikasikan diri dan ilmunya sebagai seorang aktifis memilki tugas yang mulia yaitu merubah tatanan masyarakat yang sudah rusak secara sistemik menjadi tatanan masyarakat yang diridhloi oleh Allah SWT. Sangat jelas bahwa tugas nan mulia ini akan tersa berat jika dilakukan secara soliter karena dalam menghadapinya hanya menggunakan kekuatannya sendirian. Ibarat satu lidi yang mudah dipatahkan sedangkan amat sulit bagi seratus lidi untuk dipatahkan maka haruslah ada sebuah wadah bernama organisasi yang mampu menggabungkan semua potensi kekuatan yang dimiliki sehingga akan benar-benar tercipta tubuh yang kokoh dan tangguh untuk melaksanakan tugas mulia ini. Dan yang harus dimaknai lebih lanjut adalah bahwa aktivis itu tidaklah identik dengan demonstran yang kerap melancarkan aksi anarkisme dalam menyampaikan suaranya. Aktivis mahasiswa haruslah menggunakan cara yang intelek dan bersih dari anarkisme.
Organisasi Ekstra Kampus
Menghadapi dinamika perkuliahan yang sangat kompleks tersebut telah hadir di tengah-tengah mahasiswa baru beberapa organisasi kemahasiswaan ekstra kampus (di luar otoritas kampus) sebagai sebuah wadah dinama para aktifis mahasiswa yang tergabung di dalamnya nanti akan saling berafiliasi, berfikir, dan bergerak untuk menciptakan tatanan kehidupan yang diridhoi oleh Allah SWT. Para aktifis mahasiswa ini kemudian mengadakan sebuah telaah dasar dari setiap problematika yang dihadapi oleh mahasiswa maupun simpul sosial yang lainnya untuk kemudian berusaha memberikan solusi yang terbaik.
Misi internal yang dibawa oleh sebuah organisasi idealnya adalah mencetak semua anggotanya menjadi seorang kader yang memiliki kriteria insan ulil albab, yaitu golongan-golongan pemikir yang pada akhirnya mampu untuk menganalisa dengan baik setiap permasalahan yang ada serta membuat strategi-strategi penyelesaiannya baru kemudian menelurkannya menjadi langkah-langkah teknis.
Sebagai mahasiswa yang memilki amanah dari orang tua untuk belajar di bangku kuliah sudah menjadi keharusan baginya untuk mendapatkan Indeks Prestasi (IP) yang baik. Demikian halnya dengan seorang aktifis yang selain dituntut untuk selalu berfikir solutif terhadap segala permasalahan juga harus memilki IP yang baik pula (di atas 3,01) serta menghasilkan karya-karya di bidang akademik semacam penelitian ataupun karya ilmiah lainnya. Hal ini menjadi sangat penting karena seorang aktifis itu haruslah memiliki keterampilan yang baik dalam segala hal sehingga ketika sudah lulus dari kuliah nanti yang muncul adalah sebuah kesiapan mental maupun keterampilan teknis di lapangan saat terjun dan membaur di dalam masyarakat.
Kultur yang terbangun di dalam tubuh organisasi ekstra kampus idealnya adalah bagaimana mencapai semua hal yang telah dipaparkan sebelumnya. Dengan berorganisasi maka seseorang akan belajar untuk mampu beraktualisasi serta berfikir kritis dan mendalam di kehidupan bermasyarakat serta belajar bagaimana membangun sebuah jaringan yang tentunya akan sangat bermanfaat ketika telah menapaki dunia kerja suatu saat nanti. Hal inilah yang kemudian menjadi nilai plus bagi seorang aktifis mahasiswa.
Mahasiswa merupakan bagian dari kaum cendekiawan yang secara teoritik harus memainkan peran-peran intelektual sehingga secara moral bertanggung jawab terhadap perkembangan masyarakat. Dengan penjelasan yang seperti ini maka sudah menjadi keharusan bagi seorang mahasiswa untuk dapat menunjukkan eksistesinya dalam memainkan peran-peran intelektual di tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bergabung dan beraktualisasilah ke dalam organisasi kemahasiswaan yang sesuai dengan hati kalian serta yakinlah semua usaha kita akan sampai menuju kehidupan yang lebih baik kehidupan yang diridhloi oleh Allah SWT.
http://dhedhi-irawan.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar